30 October 2010

Hujan dan Aku


Kamu tahu, biasanya aku tak pernah suka hujan. Hujan membasahi bajuku, mengotori kakiku ketika jalanan berlumpur, cipratan genangan air ketika dilewati kendaraan, juga petir dan kilat yang datang bersamanya membuatku takut. kamu tahu itu, aku tak pernah suka.

Tapi kali ini aku menyukainya, bahkan membutuhkannya. Semua itu berubah sejak kamu tak ada. Aku bersahabat dengan hujan. Aku membutuhkannya. Hujan menutupi suara tangisku, saat aku ingin menangis ketika merindukanmu. Aku bersyukur saat petir datang meredam suara tangis. Aku tak perlu takut semua orang akan mendengar isak tangisku. Bahkan terkadang hujan menemaniku meluruhkan air mata bersamaan dengan tetes airnya. Membaur menetes bersama di pipiku. Hingga orang lain tak perlu tahu bahwa aku sedang berjalan dengan linangan air mata.

Hujan tinggal lah lebih lama. Tampaknya kali ini aku justru berharap kehadirannya lebih lama. Karena aku pun masih sangat membutuhkannya. Menemaniku, menemani isakku, yang belum habis. Sampai nanti aku lelah menumpahkan air mataku. Tapi itu tak berarti aku berhenti merindukanmu. Suatu saat, biarkan saja isak tangisku, kuredam di dalam hati. Hati yang tak pernah lelah merindumu.

13 October 2010

Denting Rasa #1

Berikanlah cinta pada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum bahagia. Dan bahwa kebahagiaanmu lah kelak tujuan segala yang dilakukannya

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails