28 September 2011

Ketenangan

Ceritanya baru baca sesuatu yang otomatis bikin sedih :( Then I talk to my father, and suddenly I found peace on our conversation. Papa bilang, 'Ingat Allah!'. Trus papa nanya, 'Apa sih yang biasanya kita lakuin saat mengingat Allah? SosokNya, suaraNya, kekuasaanNya, atau apa?' Deg! Apa ya? Sambil senyum-senyum di depan papa, sambil mikir, sambil kasih tatapan nyerah juga supaya langsung dikasih tau aja jawabannya :p hehe. Akhirnya papa bilang, 'kamu harusnya ingat perintah dan laranganNya!'

Ya, beliau bilang kita harus ingat perintah dan laranganNya, jadi kita tau 'what to do'. Kita tau dengan situasi apa kita harus melakukan apa. Dan saat situasi apa kita ga boleh melakukan apa. Nah, makanya kita harus INSTALL perintah dan larangan Allah itu di diri kita. Gimana caranya? "Pelajarin Al Qur'an!" Setidaknya baca aja dulu. Setidaknya kita tau dulu. Gimana kita mau ingat, kalo baca aja ga pernah. Ini bukan tentang kita harus langsung ngerti semua kalimat dalam Al Qur'an, tapi setidaknya kita tau dulu apa itu perintah dan laranganNya. Ingat Allah, ingat maunya Allah, bikin kita tau mesti kemana arah kita, bikin tau apa yang mesti kita lakuin.

Hmmm.. That's simple. Pertanyaan simple dari papa yang bingung harus saya jawab apa. Bingung harus memaknai apa dari kata-kata 'Ingat Allah'. Ingat Allah yang bukan tentang mengingat huruf A-L-L-A-H, sosokNya, atau lainnya. Sepanjang obrolan sama papa, sebenarnya pikiran saya juga melayang kemana-mana. Rasanya kaya diajak ngobrol sama Allah lewat papa. Saat saya sedih gini dan mesti ngapain aja ga tau, berarti kan saya belum install apa yang papa bilang ini. Masih ga tau 'what to do'. Atau ini ditegur Allah kali ya.. :(

Dan tiba-tiba saya ngerasa ikhlas aja sama apa yang lagi disedihin. Mungkin hal yang lagi saya sedihin ini memang Allah tujuin supaya saya belajar lebih banyak dulu, sambil install yg itu tadi.. Yes, Allah know best.

Allah emang bisa banget ya, lewat ngobrol-ngobrol bentar sama papa aja aku dapat pelajaran baru. Dan yang lebih penting lagi, hati jaaauuh lebih tenang sekarang. :D I love my father more. And I love Allah much more.

21 September 2011

Pagi yang berbeda


Pagi yang berbeda. Dinginnya membekukanku. Sepertinya matahari pun masih enggan memberikan senyum hangatnya. Seolah menyamakan moodnya dengan hatiku yang enggan tersenyum. Atau mungkin ini semua hanya karena kamu, yang membawa pergi kehangatanmu dari hatiku. Membekukan hati.

Pagi yang berbeda. Hening mendominasinya. Sepertinya burung-burung pagi pun masih enggan berkicau riang. Seolah menyamakan moodnya dengan hatiku yang tak berirama. Atau mungkin, sekali lagi ini semua hanya karenamu, yang membawa pergi keriangan hati. Mengiramakan sepi.

Ya, Pagi ini memang berbeda tanpa kam... Ah sudahlah.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails