21 December 2012

Senja kala itu


"Aku tidak pernah suka hujan", kataku. Ya, perbincangan kita sore ini tentang hujan yang sekarang hampir setiap hari turun di kota kita. "kota kita"? Aku-kamu, kita memang tidak berasal dari kota ini, tapi kota ini yang mempertemukan kita.

Buatku hujan menghilangkan banyak keindahan. Jalanan yang kotor setelah hujan, genangan air, mengotori sepatu dan langkahku setelahnya. Diluar dari segala manfaat airnya untuk bumi, aku tidak pernah suka hujan.

Dan hal yang paling tidak aku suka dari hujan adalah hilangnya warna senja kesukaanku. Seperti sore ini, seharusnya jingga itu menghiasi langit menemani perjalanan kita. Bukan gelap suram seperti ini. Namun tak lama kemudian aku dikagetkan seruanmu, "lihat, itu pelangi!". Sepertinya alam memang tidak membiarkan hariku denganmu se-gloomy warna langit kali ini.

Bukan hanya jingga yang aku suka, tapi perpaduan warna-warni yang sangat indah membentang di hadapan kita. Ah, sudah lama aku tidak melihatnya. Rasanya tidak ingin berkedip. Jika disetiap datangnya hujan aku selalu dapat melihat pelangi, mungkin itu dapat merubah ketidaksukaanku terhadap hujan.

Dan dipenghujung hariku kali ini, senja, pelangi, dan kamu. Itu cukup! :)

16 December 2012

Just don't!

.

People aren't dolls. You can't just play with them and then put them back in the box. Yep, you can't come into someone's life, playing around, get them stuck to you, and then just leave, you turn your back and walked away.

02 December 2012

Perihal Kamu

Let's start with a quote from Frank Ocean, "We met for a reason, either you're a blessing or a lesson."
Maybe we met as a broken mirror, the two of us. So don't try to fix it, that will only make our fingers bleed.

Bertemu denganmu sepertinya salah satu cara Tuhan menunjukkan kasih-Nya untukku. For me, you're my morphine sent from above. Tuhan mengirimmu dalam hidupku mungkin salah satunya untuk membantuku menghilangkan rasa sakit yang pernah ada, bukan untuk menyembuhkannya. Time will heal, and we'll survive.

Dan layaknya efek morphine, sepertinya hadirmu memicu endorphine, adamu membawa percikan kebahagiaan. Mungkin tanpa kamu sadari itu.

A broken mirror - a morphine - an endorphine - and what's next? Will destiny let you stay as my happiness?

Kita, percaya Tuhan berencana. Aku, kamu, ikhlas dengan kuasa-Nya kan?

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails