20 February 2013

Memeluk Rasa

Tak ada kata yang mampu menjelaskan rasa, saat dirimu tak bisa menjadi alasan kebahagiaan orang yang kamu sayangi. Dan kalikan rasa itu 2 kali lipat, saat kamu menjadi alasan kesedihan orang yang kamu sayang. 

Ketika lengan ini tak bisa lagi memeluk, tak mampu membuatmu merasa lebih baik. Kurapalkan doa sebagai penggantinya. Anggap saja doa-doaku adalah lengan yang melingkari tubuhmu. Memeluk rasamu, yang tak lagi bisa kujaga. Doa untuk menyelimuti tidurmu. Tersenyumlah, aku menyukai senyum dalam tenang tidurmu. Dan esoknya, bawa senyum itu dibangunmu. Bersinarlah dengan cahaya mataharimu. 


My hopeless dream
My luckless romance
You knew for sure that I’d never want to see you unhappy
And if it’s not too much to ask, please, be happy!
Stay awesome! Like you used to be.

18 February 2013

Hati dan Keberadaannya




Dengarkan aku.

Aku adalah hati yang sedang bahagia.
Saat ini ada perasaan menyenangkan di dalam sini.
Tapi aku tak berani mendefinisikan artinya.
Yang aku tau ini semua karena keberadaannya.
Iya, karena dia.

Dengarkanlah detak-detaknya yang sedang bernyanyi gembira.
Dan iramanya pun akan mengalir kepada kalian.
Pada kaki yang selalu ingin berjalan untuk mendekatinya.
Hingga bisa semakin merasakan nyatanya kesenangan ini.
Pada mata yang ingin terus menatap dirinya.
Pada hidung yang ingin membaui wangi khasnya.
Pada mulut yang ingin selalu tersenyum.
Pada telinga yang ingin mendengar suaranya.
Pada lengan yang ingin menyentuh dirinya.
Agar bisa mengalirkan perasaan ini juga padanya.
Lihatlah, kalian semua pun ikut menikmatinya kan.


Cobalah, aku pikir kalian juga bisa merasakannya.
Benar, perasaan ini sangat menyenangkan.
Dan sekarang aku membutuhkan bantuan kalian.
Tolong bantu aku untuk menyembunyikannya dari otak.
Tanpa perlu diberi aba-aba otak akan memarahiku.
Karena otak dengan segala logikanya akan menghalangiku.
Karena dengan semua larangan itu.
Ternyata perasaan ini begitu menyenangkan.

Ssstt... Jangan sampai kita membangunkannya. 
Otak yang masih tertidur.
Iya, otak tak boleh sampai mengetahuinya.
Karena saat menyadarinya aku yakin otak akan marah.
Marah dengan semua perasaan yang muncul ini.
Karena otak dengan segala pikirannya tidak akan mengijinkanku.
Karena hanya otak yang tahu aku tidak boleh menyimpan perasaan ini.
Karena hanya otak yang bisa mehapus perasaan ini.
Aaahh... Aku tidak mau otak melakukannya.
Ini, terlalu menyenangkan untuk dihilangkan.
Jadi aku mohon, tolonglah! Ini rahasia antara aku dan otak.


for me to allow this, to let you be here with me so that i'll never have to lose you, is the most selfish act i can imagine.

13 February 2013

(r)asa

Kepada jingga yang melukis hati. 
Ada sebentuk rasa, kamu tak perlu tahu. 
Satu rasa, aku takut mencinta. 
Ya. Siapa aku? 
Tak pantas nampaknya rasa itu hadir. 
Ah kata-kata, seolah terkirim dengan rasa. 
Sapaanmu, obrolan kita. 
Mengukir senyum dihariku, tanpa kamu tahu itu. 

Kepada biru yang melukis hati. 
Pertemuan demi pertemuan. 
Segaris masa terlewati dengan suka cita. 
Ya. Setidaknya itu untukku. 
Namun seketika keadaan memaksa merubah asa. 
Aku. Kamu. Kita memang tak tahu hari esok. 
Sakit hari ini, mungkin sebagian dari warna-warni rasa. 
Dan yakin, sebentuk bahagia menunggumu, tanpa kamu tahu itu.

12 February 2013

Just give me a reason



Just give me a reason
Just a little bit's enough
Just a second we're not broken just bent
And we can learn to love again
It's in the stars
It's been written in the scars on our hearts
We're not broken just bent
And we can learn to love again

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails