Kamu tahu, biasanya aku tak pernah suka hujan. Hujan membasahi bajuku, mengotori kakiku ketika jalanan berlumpur, cipratan genangan air ketika dilewati kendaraan, juga petir dan kilat yang datang bersamanya membuatku takut. kamu tahu itu, aku tak pernah suka.
Tapi kali ini aku menyukainya, bahkan membutuhkannya. Semua itu berubah sejak kamu tak ada. Aku bersahabat dengan hujan. Aku membutuhkannya. Hujan menutupi suara tangisku, saat aku ingin menangis ketika merindukanmu. Aku bersyukur saat petir datang meredam suara tangis. Aku tak perlu takut semua orang akan mendengar isak tangisku. Bahkan terkadang hujan menemaniku meluruhkan air mata bersamaan dengan tetes airnya. Membaur menetes bersama di pipiku. Hingga orang lain tak perlu tahu bahwa aku sedang berjalan dengan linangan air mata.
Hujan tinggal lah lebih lama. Tampaknya kali ini aku justru berharap kehadirannya lebih lama. Karena aku pun masih sangat membutuhkannya. Menemaniku, menemani isakku, yang belum habis. Sampai nanti aku lelah menumpahkan air mataku. Tapi itu tak berarti aku berhenti merindukanmu. Suatu saat, biarkan saja isak tangisku, kuredam di dalam hati. Hati yang tak pernah lelah merindumu.
Tapi kali ini aku menyukainya, bahkan membutuhkannya. Semua itu berubah sejak kamu tak ada. Aku bersahabat dengan hujan. Aku membutuhkannya. Hujan menutupi suara tangisku, saat aku ingin menangis ketika merindukanmu. Aku bersyukur saat petir datang meredam suara tangis. Aku tak perlu takut semua orang akan mendengar isak tangisku. Bahkan terkadang hujan menemaniku meluruhkan air mata bersamaan dengan tetes airnya. Membaur menetes bersama di pipiku. Hingga orang lain tak perlu tahu bahwa aku sedang berjalan dengan linangan air mata.
Hujan tinggal lah lebih lama. Tampaknya kali ini aku justru berharap kehadirannya lebih lama. Karena aku pun masih sangat membutuhkannya. Menemaniku, menemani isakku, yang belum habis. Sampai nanti aku lelah menumpahkan air mataku. Tapi itu tak berarti aku berhenti merindukanmu. Suatu saat, biarkan saja isak tangisku, kuredam di dalam hati. Hati yang tak pernah lelah merindumu.
jangan ujan2an nanti sakit loh dek...
ReplyDeletesemoga dengan menangis dapat mengurangi beban hati ^^
kok kayaknya pedih banget ya..
ReplyDeletebagus banget kak ^_^
ReplyDeletelike it
saya juga kadang merasa hujan menyebalkan, tapi kadang menenangkan.
ReplyDeletesemoga ga kesepian lagi yah, walaupun tanpa Hujan.. ^^, salam kenal...
ReplyDeleteaku pun suka hujan
ReplyDeleteRomantis-romantis gimana gituuu...
nice writing... tp hujannya jgn lama2 ya, kasian yg kebanjiran dy :)
ReplyDeleteHmmm.. saya juga ga suka hujan... hanya ketika saya di jalan waktu mau pulang dan gak bawa payung atau jas hujan. :D
ReplyDeleteKalo udah di rumah, hujan, rasanya bersyukur banget bisa menikmati suara rintikan hujan... :)
Hujan memang romantis ya.... :)
ReplyDeleteHujan...
ReplyDeleteaku suka hujan,
banyak kenanganku bersama hujan...
i like it ^_^
ReplyDeletekalo ingat hujan suka ingat film india hehehe....
ReplyDeletedalem banget nih tulisan...
satu hilang berganti dengan yang lainnya
ReplyDeleteikut hujan-hujanan...
ReplyDeletewah, fotonya itu pake teknik apa ya mba?
ReplyDeletewew.. tulisannya bagus.. salam blog walking :D
ReplyDeletehujan bisa membasuh luka :) ,hehe
ReplyDeletetidak selamanya hujan mengotori,ada saatnya hujan membasuh debu :D
ReplyDeletehujanmu, semoga tidak menyisakan banjir buatku
ReplyDeletehuwiii~
ReplyDeletesiapa dia??
hujan, suasanan mendadak romantis....
ReplyDeletehohohohoho
thanks for your info....very good and sangat bermanfaat...goodluck for you..
ReplyDeleteehhe eaku juga kehujanan waktu bberapa hari yang lalu asyik juga deh hhehehehe
ReplyDeletecz udah lama gak hujan2nan hahhaha
GOOD POSTINg,,,!!
Blog yang unik lain dari yang lain
ReplyDelete