Ada saat dimana kita sering memperdebatkan tentang pengemis di jalan, pengamen, anak kecil atau orang cacat yang meminta-minta di sudut lampu merah. Kadang begitu banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan ketika akan memberi. Apakah pengemis itu memang tak sanggup bekerja hingga harus mengemis, apa dia sudah tua atau masih muda, apa dia sehat, dll. Lalu orang-orang cacat itu, apakah mereka benar-benar cacat seperti itu atau tidak. Pengamen itu, mereka tampak masih muda, setidaknya mereka masih memiliki tenaga untuk bekerja. Anak-anak kecil itu, mereka tidak seharusnya berada di jalan, ayo sekolah adik!
Begitu banyak hal yang kadang terbesit dari satu sisi jalanan itu. Lalu bagaimana? Kadang ada orang yang memberi sekadarnya, tanpa perlu dilihat lagi mereka mengeluarkan logam Rp. 500,- melalui jendela mobilnya. Ada juga yang tidak memberi, dengan maksud mendidik, agar mereka lebih mau banyak berusaha untuk hidupnya, dari pada hanya sekedar meminta-minta di jalan. Ada juga yang berpikir, mental mereka itu harus dilatih, jangan cuma jadi mental pengemis. Kadang sebagian yang lain berpikir jika memang mempunyai tujuan membantu, lebih baik disalurkan melalui jalur yang benar. Melalui suatu lembaga atau yayasan. Dan ada juga yang benar-benar tidak peduli.
Memang kadang terlihat sangat risih, di setiap sudut jalan dengan mudahnya kita melihat pemandangan itu. Kadang pemikiran-pemikiran seperti diatas itu juga selalu terlintas di kepala. Tapi biasanya akhir dari semua pemikiranku itu adalah dengan keputusan memberi. Iya, biasanya aku akan berusaha memberi. Kenapa? Seolah terlalu memanjakan mereka, membiasakan mereka mendapat uang dengan cara seperti itu.
Satu hal yang kadang menjadi akhir pemikiranku. Jauh lebih mudah untuk kita. Iya, terkadang berapapun nominal uang yang kita keluarkan untuk mereka, masih akan jauh lebih mudah untuk kita mendapatkan kembali uang dengan nominal itu. Atau setidaknya masih jauh lebih mudah untuk kita yang misalnya sekarang memiliki sumber penghasilan, yang lebih baik dari penghasilan mereka. Bahkan jika hari ini uang terakhir kita habis untuk memberi pada mereka, insyaallah masih jauh lebih mudah untuk kita mendapatkan uang lagi esok hari. Aku juga berpikir, seandainya mereka memiliki kesempatan mendapat sumber penghasilan dengan cara lain, aku rasa mereka pun tidak ingin mengemis seperti itu. Jadi kadang ketika akan memberi pada mereka, melihat potret jalanan itu, satu hal yang terlintas dipikiranku, jauh lebih mudah untuk kita. Dengan semua anugerah Tuhan saat ini, masih jauh lebih mudah untuk kita.
Semoga kita termasuk orang yang selalu bersyukur.