Yang selalu kutunggu, Senja, langit jingga, dan bau tanah setelah hujan. Perpaduan yang selama ini selalu indah. Seindah pelangi yang saat ini ada dihadapan kita. Aku dan kamu selalu lari ke bukit ini setelah hujan. Kita selalu memiliki harapan yang sama untuk melihat pelangi itu. Selalu seperti ini duduk bersebelahan mengagumi pelangi yang terlihat hampir sempurna lengkungannya dari bukit ini, tanpa terpotong atau terhalang oleh rumah dan gedung.
Dengan kegiatan yang hampir selalu sama, hanya duduk menikmati pelangi dan mendengarkan suara senja. Suara burung-burung yang kembali ke sarangnya. Tapi senja kali ini berbeda untukku. Kali ini aku bahkan dapat mendengar dengan jelas detak jantungku. oleh karena itu dengan sedikit gugup kali ini aku membuka obrolan denganmu. Kamu tampak bingung dengan rutinitas yang berbeda kali ini. Ya, aku harus bersuara. Aku takut kalau-kalau kamu juga mendengar detak jantungku jika kita tetap menikmati kesunyian ini.
Semua ini mulai ku sadari berbeda sejak kemarin, saat sore itu kamu tidak ada di sini untuk menikmati rutinitas kita. Dan semuanya berubah. Yang selama ini selalu kutunggu, semua yang selalu kuanggap indah, menjadi tak bisa lagi kunikmati. Dan saat matahari akan hilang sejenak dari mataku, aku pun menyadarinya. Ntah sejak kapan, tapi mulai saat ini kamu harus tahu, aku butuh kamu untuk melengkapinya.
Dan di sini, Sore ini, bersama matahari yang tinggal sedikit lagi cahayanya. Aku memintamu selalu menemaniku, tetapi bukan sekedar kebersamaan kita di bukit ini saja.
Hhhmm... Diam-diam aku menitipkan harapan pada pelangi yang mulai hilang biasnya. Kita sempat lama saling terdiam, hingga kusadari diriku sudah diselimuti bayangan malam, yang kuharap mampu menutupi segala kegugupan dan ketakutanku akan reaksimu. Tapi kamu tidak juga berbicara. Baiklah, Aku tidak memintamu menjawab. Tunjukan saja, maka aku pun akan mengerti. Jika kamu menolak, kamu tidak perlu datang saat pelangi akan kembali lagi esok nanti.
Akhirnya pelangi itu kembali. Sore yang kutunggu, senja, langit jingga, bau tanah setelah hujan, dan kamu. Ya, kamu. sore ini paket keindahanku menjadi lengkap, perpaduan sempurna. Harapanku terkabul. dan mulai hari ini kita akan tersenyum bersama pelangi.
Dengan kegiatan yang hampir selalu sama, hanya duduk menikmati pelangi dan mendengarkan suara senja. Suara burung-burung yang kembali ke sarangnya. Tapi senja kali ini berbeda untukku. Kali ini aku bahkan dapat mendengar dengan jelas detak jantungku. oleh karena itu dengan sedikit gugup kali ini aku membuka obrolan denganmu. Kamu tampak bingung dengan rutinitas yang berbeda kali ini. Ya, aku harus bersuara. Aku takut kalau-kalau kamu juga mendengar detak jantungku jika kita tetap menikmati kesunyian ini.
Semua ini mulai ku sadari berbeda sejak kemarin, saat sore itu kamu tidak ada di sini untuk menikmati rutinitas kita. Dan semuanya berubah. Yang selama ini selalu kutunggu, semua yang selalu kuanggap indah, menjadi tak bisa lagi kunikmati. Dan saat matahari akan hilang sejenak dari mataku, aku pun menyadarinya. Ntah sejak kapan, tapi mulai saat ini kamu harus tahu, aku butuh kamu untuk melengkapinya.
Dan di sini, Sore ini, bersama matahari yang tinggal sedikit lagi cahayanya. Aku memintamu selalu menemaniku, tetapi bukan sekedar kebersamaan kita di bukit ini saja.
Hhhmm... Diam-diam aku menitipkan harapan pada pelangi yang mulai hilang biasnya. Kita sempat lama saling terdiam, hingga kusadari diriku sudah diselimuti bayangan malam, yang kuharap mampu menutupi segala kegugupan dan ketakutanku akan reaksimu. Tapi kamu tidak juga berbicara. Baiklah, Aku tidak memintamu menjawab. Tunjukan saja, maka aku pun akan mengerti. Jika kamu menolak, kamu tidak perlu datang saat pelangi akan kembali lagi esok nanti.
Akhirnya pelangi itu kembali. Sore yang kutunggu, senja, langit jingga, bau tanah setelah hujan, dan kamu. Ya, kamu. sore ini paket keindahanku menjadi lengkap, perpaduan sempurna. Harapanku terkabul. dan mulai hari ini kita akan tersenyum bersama pelangi.
ahhhh aku juga suka pelangi... kata2nya indah bgt... ^^
ReplyDeletesuka banget sm pelangi tuh.. pintar amat merangkainya jadi satu goresan.. :)
ReplyDeleteSaya Iri denganmu dan kawan2 yang bisa melihat pelangi. Saya belum pernah bisa melihat pelangi :(
ReplyDeleteitu bukitnya kaya punyanya tinky winki, lala, sama poo...anyway itu cerita apa yah...kok saya lupaaah....ooowh, inget...telerabies....ya ya...
ReplyDeletepelangi itu indah yah, saya juga suka liat pelangi.
ReplyDeletetapi akhir-akhir ini saya gak pernah liat lagi tuh si pelangi. kemana yah??, mungkin lagi liburan kali yah ke hawai. hehe
huaa sama aku juga suka perpaduannya mbak
ReplyDeletesebenarnya saat kita jatuh cinta,segalanya jadi indah kalo menurut saya:D
ReplyDeleteindahnya pelangi adalah keindahan karena ada dua sisi yg berbeda bersatu untuk membentuknya
Pelangi selalu butuh matahari dan hujan untuk bermesraan agar bisa muncul di langit
maka keindahan pun hanya bisa muncul dari memahami yg baik dan buruk serta melihatnya sebagai satu kesatuan yg indah:)
bagi ku pelangi itu sudah biasa, tapi tulisan mu yang membuatnya sungguh luar biasa...
ReplyDeletepelangi pelangi alangkah indahmu merah kuning hijau di langit yang biru..... hik hik hik jadi nyanyi niiih ingat waktu masih kecil doeloe.
ReplyDeleteSubhanallah... Engkau memang Maha Indah akan segala ciptaan-Nya.
say jarang sekali bisa liat pelagi.
ReplyDeleteSeperti biasa..kata-kata indah berpadu gambar eksotis. this is what I call georgeous blog :)
ReplyDeletepelangi... aku udah g pernah liat lagi... :( tuker link n saling follow yuks... aku pasng yah di blog aku^^ thanks
ReplyDeletehuedeew, pelangi nya indaahnyaa...
ReplyDeleteice blended vanilla, gek, willyo alsyah, darin : terimakasih :D
ReplyDeleteagoez, u-marr, ra-kun, aishi : aku jg udah lama ga lihat pelangi :(
abe : teletubbies :p
anyin: yg paling aku suka adalah senjanya.
hadidot : 2 sisi berbeda yg bersatu, jadi indah..
harto : subhanallah
putri : iya, indah bgt..
tulisannya indah
ReplyDeletebisa dinikmati saat sore menjelang senja....